Ini
sebuah kisah nyata tentang seorang wanita yang luar biasa, seorang wanita yang
dapat menghadapi pahit hidup dunia. Sebut saja Lisa, Lisa seorang anak yang
patuh pada orang tuanya. Dia tinggal di sebuah desa terpencil di salah satu kota
di Jawa Tengah. Lisa memiliki 2 kakak dan 3 adik. Kedua kakaknya sudah menikah,
dan ketiga adiknya masih di bangku SD. Dia bukanlah lahir di keluarga kaya.
Pendidikannya tak tinggi, dia hanya lulusan SD (Sekolah Dasar), begitupun
dengan kedua kakaknya yang sudah menikah. Namun dia memiliki cita-cita yang
mulia yaitu membahagiakan kedua orangtuanya.
Kisah ini
bermula saat dia beranjak remaja, lama dia menganggur di rumah. Hingga akhirnya
datang tawaran untuk bekerja sebagai tukang masak di salah satu Instansi di
Bandung. Tentu saja, dia tidak menyia-nyiakan tawaran tersebut. Singkat cerita,
sudah 5 tahun dia bekerja di Instansi tersebut. Dan dia sudah bisa membantu
meringankan beban orangtuanya yaitu dengan memperbaiki rumahnya dan membantu
adik-adiknya. Di samping itu, ia juga menemukan cinta di sana. Seorang pria
yang benar-benar ia cintai. Pria itu bernama Hendro, dia juga seorang pekerja
di instansi tersebut. Saat habis kontrak kerja, Lisa pun kembali ke rumah
bersama keluarga. Tetapi sayang, saat dia memperkenalkan pria yang ia cintai
pada kedua orangtuanya, ternyata sambutan mereka tidak seperti yang Lisa
inginkan. Mereka tidak menyetujui hubungannya dengan Hendro, hanya karena
masalah ekonomi. Tiap kali ibunya marah dia selalu berkata, “Kamu mau makan
cinta? Kamu mau tinggal di kolong jembatan sama dia?”. Selalu itu yang
diucapkan ibunya tiap kali berdebat tentang hubungan Lisa dan Hendro.
Hingga suatu
hari, datang seorang laki-laki yang berniat melamar Lisa. Laki-laki yang tidak
pernah dikenal Lisa, laki-laki yang hanya tidak sengaja bertemu di bus.
Kemunculan laki-laki itu, membuat ibu Lisa memaksanya untuk menikah dengan
laki-laki itu. Namanya Rama, dia seorang anak tunggal di keluarganya. Dia
berasal dari kota yang tidak begitu jauh dari kota tempat tinggal Lisa. Lisa
yang masih mencintai Hendro, selalu menolak tiap kali dibujuk untuk menerima
lamaran Rama. Ibunya Lisa tak pernah bosan membujuk Lisa,”Dia itu anak tunggal,
sudah punya rumah, sudah punya pekerjaan tetap. Hidup kamu terjamin kalau kamu
sama dia. Dia juga baik orangnya”, kata-kata yang selalu dikatakan tiap kali
membujuk Lisa. Tetapi, karena perasaan cintanya pada Hendro yang masih kuat,
bujukan ibunya itu tak pernah dia gubris. Hingga akhirnya, ibunya jatuh sakit
karena terus memikirkan nasib Lisa. Karena tidak tega melihat ibunya sakit,
akhirnya dia menerima lamaran Rama. Dia meninggalkan cintanya demi kebahagiaan
dan kesehatan ibunya. Rama, sosok lelaki yang tak pernah ia kenal, kini
bersanding dengannya, akan menjadi pendamping hidupnya. Rama tak pernah tahu
tentang Hendro.
Setelah
menikah, Lisa pun dibawa ke kota tempat tinggal Rama untuk mengunjungi ibunya
Rama. Disana dia disambut baik oleh mertuanya yang ternyata hanya tinggal
ibunya. Lisa tidak pernah membayangkan menikah dengan orang asing yang tak
pernah dia kenal. Setelah itu dia kembali ke kota kelahiran Lisa, karena memang
tempat dinas suaminya disana. Tetapi, beberapa bulan setelah pernikahan mereka,
ibu Rama meninggal. Sebagai seorang istri, dia berusaha menghibur Rama dengan
selalu menemaninya.
Dia berusaha menjadi istri yang baik, dia tak
pernah menunjukan kesedihannya pada orang lain juga suaminya. Dia menjalani
kehidupan barunya dan berusaha melupakan masa lalu. Hingga pada tahun kedua
pernikahan mereka, Lisa pun hamil. Pada masa kehamilan inilah, Lisa kembali
menderita. Entah dari siapa suaminya tentang Hendro, dia pun merasa dibohongi
karena Lisa tidak pernah cerita pada Rama. Mulai saat itu, Rama berubah menjadi
sosok yang lain. Hingga bayi itu lahir, betapa bahagianya Lisa dengan kelahiran
anaknya yang pertama, bayi ia beri nama Heru. Tapi , tidak dengan Rama. Dia
membenci bayi yang Lisa lahirkan. Rama menganggap bahwa bayi itu bukan bayi
Rama melainkan bayi Hendro. Padahal tidak pernah sekalipun Lisa bertemu Hendro setelah
menikah dengan Rama. Tapi, Rama tak pernah mempercayainya. Gonjang-ganjing
rumah tangga mereka terus berlanjut.
Untuk kebaikan
bersama, akhirnya Lisa menitipkan Heru pada ibunya. Sikap suaminya yang berubah
drastis, membuat dia berusaha untuk melupakan kesedihan dengan menyibukkan
dirinya dengan berdagang. Suaminya kini
suka main perempuan, selalu pulang malam bahkan tak pulang. Tetapi, entah
bagaimana adapula kalanya Rama bersikap manis, dia berkata menginginkan anak
perempuan.
Ditengah
kekisruhan keluarganya, Lisa kembali menderita. Ibunya meninggal dan kini ia
bingung siapa yang hendak menjaga anaknya. Akhirnya, bapaknya Lisa mengambil
keputusan yang bijaksana, dia rela meninggalkan rumahnya sendiri dan tinggal di
rumah Rama di kampung. Rumah Rama memang tidak ada yang merawat, Heru pun
dirawat kakeknya, adik-adik Lisa ikut pindah mengikuti bapak nya. Rumah mereka
sendiri kini dirawat oleh kakak laki-laki Lisa yang kini sudah menikah.
Bapak Lisa
selalu menasihati untuk tetap berusaha mempertahankan rumah tangga Lisa. Dan
Lisa menuruti nasihat bapaknya itu, dia berusaha bertahan menghadapi sikap
suaminya yang berubah-ubah. Bahkan, kini ia harus bolak-bolak dari kota A ke
kota B untuk menengok anak serta keluarganya.
Untuk
memperbaiki hubungannya dengan Rama, langkah awal yang ia ambil adalah berusaha
memenuhi keinginan suaminya untuk memiliki anak perempuan. Dia pergi ke dokter
untuk memeriksa kesuburannya. Ternyata terdapat beberapa masalah yang membuat
Lisa sulit untuk hamil lagi. Lisa hampir putus asa, lalu dia mendapat seorang
teman untuk menggunakan metode kepercayaan orang jawa. Temannya menyarankan
untuk mengadopsi anak sebagai pancingan. Setelah berpikir panjang, akhirnya dia
mengungkapkan keinginannya pada Rama. Dan sangat menyambut baik rencana
tersebut. Sungguh bahagianya Lisa melihat sikap Rama yang begitu manis,
walaupun keesokan harinya dia kembali berubah.
Lisa kemudian
mencari calon anak yang akan dia adopsi, hingga ia mendengar informasi tentang
seorang perempuan yang hamil tanpa suami. Nama wanita itu Ipah. Lisa pun
mendekati wanita tersebut dan mengungkapkan keinginannya untuk mengadopsi anak
dan sungguh beruntung, ternyata wanita itu bersedia menyerahkan anaknya pada
Lisa. Mulai saat itu, semua biaya disaat masa kehamilan ditanggung oleh Lisa
hingga bayi itu lahir. Rama pun diperkenalkan pada ibu calon bayi adopsi nya.
Lisa sudah menganggap Ipah sebagai saudaranya sendiri.
Setelah anak
itu lahir, Lisa segera mengurus surat-surat adopsi. Nama anak itu adalah Ari,
seorang anak perempuan. Dan akhirnya anak itu sudah sah menjadi anak Lisa yang
sah di mata hukum. 3 bulan setelah dia mengadopsi anak tersebut, akhirnya Lisa
hamil. Rama pun senang mendengar berita bahagia itu, sikapnya mulai berubah
kembali menjadi Rama yang ia dulu. Dalam keadaan hamil pun Lisa tetap melakukan
kesibukannya sebagai pedagang. Hingga bayi yang ia tunggu-tunggu akhirnya lahir
ke dunia. Bayi itu perempuan, sesuai dengan harapan Rama. Betapa bahagianya
Lisa. Bayi itu diberi nama Tya.
Heru yang kini
sudah menginjak bangku SMP akhirnya sekarang tinggal bersama ibu dan ayahnya.
Walaupun sikap Rama dingin pada Heru, tapi Lisa selalu memberi nasihat untuk
tetap menghormati Rama sebagai ayahnya.
Beberapa bulan
sekali, Lisa pulang ke kampung Rama untuk menengok bapak dan adik-adiknya yang
masih tinggal disana. Tiap kali ia kembali, Heru selalu berkata “Ma, tiap kali
mama pulang ke kampung. Bapak nggak pernah pulang, bahkan aku pernah melihat
bapak sama perempuan lain”. Tapi Lisa tidak pernah ambil pusing dengan
perkataan Heru tersebut, karena memang sudah biasa Rama bersikap seperti itu.
Tapi, kejadian itu terus berulang, Heru selalu berkata bapak tak pernah di
rumah tiap kali Lisa pulang ke kampung. Dan itu membuat rasa penasarannya
muncul.
Lisa pun
akhirnya menyelidiki kebenaran tersebut. Beberapa bulan setelah penyelidikan,
akhirnya ia menemukan titik terang. Sungguh sebuah kenyataan yang tidak pernah
dia duga, ternyata wanita yang bersama Rama adalah ibunya Ari. Wanita yang
sudah ia anggap saudara ternyata menusuknya dari belakang, ia menggoda suami
Lisa.
Lisa yang
memergoki suaminya sedang kumpul kebo dengan perempuan itu pun naik pitam. Dia
memukuli Ipah dan mengeluarkan sumpah serapah padanya. Tapi tak disangka, Rama
malah membela Ipah daripada Lisa. Ternyata saat itu Ipah sedang hamil.
Sungguh hancur
hati Lisa saat itu, perempuan yang sudah ia anggap sebagai saudara, yang
anaknya telah ia asuh, malah merebut suaminya. Lisa pun jatuh sakit karena
tidak kuat menahan beban batinnya. Bapak Lisa datang menjenguk, dia menasihati
Lisa,”Kamu harus kuat, kalau kamu menyerah sekarang, maka berarti perempuan itu
yang menang. Pertahankan rumah tangga kamu, ingat anak-anakmu”. Nasihat dari
bapaknya, selalu terngiang di pikiran Lisa. Akhirnya Lisa berusaha
mempertahankan rumah tangganya. Hingga bayi yang Ipah kandung pun lahir. Lisa
berusaha untuk merebut hati Rama, tapi hampir mustahil. Perhatian Rama
sepenuhnya tercurah pada Ipah.
Tiba-tiba saat
Lisa hampir putus asa, datang seorang pria yang menggetarkan hatinya, Hendro.
Lisa tidak pernah menyangka pertemuan ini, sempat hatinya goyah begitu bertemu
dengan pria ini. Tapi, dia teringat pada ketiga anaknya. Lalu dia menghindar
dari Hendro, Lisa takut benih-benih cinta yang sudah berusaha ia kubur
dalam-dalam nantinya muncul kembali.
Lisa kembali
focus ke masalah rumah tangganya yang makin pelik, dia mendapat informasi bahwa
bayi yang dikandung Ipah adalah bukan anak Rama. Melainkan anak orang lain,
karena Ipah ternyata tidak hanya berhubungan dengan Rama saat itu. Lisa
berusaha untuk melakukan tes DNA atas bayi yang dilahirkan Ipah. Lisa melakukan
taktik, dia berpura-pura berbaikan dengan Ipah dan diam-diam ia mengambil
sampel darah bayi itu. Setelah itu, ia membawa sampel itu ke lab untuk
diperiksa dengan darah Rama.
Beberapa hari
kemudian, hasil lab itu keluar. Ternyata hasilnya negative, bayi itu bukan anak
Rama. Betapa bahagianya Lisa membaca hasil lab itu. Ia langsung menemui Rama di
kantor dan menyerahkan hasil lab itu padanya. Awalnya Rama tidak percaya, tapi
setelah Lisa menjelaskan dan mendengar kesaksian dari orang yang mengetahui
hubungan Ipah dengan orang lain, akhirnya Rama percaya. Dia menemui Ipah dan
menanyakan akan kebenaran hal tersebut. Ipah menolak tuduhan tersebut, akhirnya
Rama meminta untuk melakukan tes DNA ulang.
Hasil lab
kedua tetap negatif. Rama sekarang membenci Ipah karena telah membohonginya.
Rama pun meninggalkan Ipah dan bayinya. Rama kembali ke pelukan Lisa. Ari, anak
Ipah yang telah diadopsi Lisa, tetap Lisa rawat dan menganggapnya sebagai anak
sendiri. Karena secara hukum, Ari adalah anak dari Lisa dan Rama. Lisa tak
pernah membeda-bedakan Ari dengan anak kandungnya. Sikap Rama yang tadinya
dingin pada Heru pun, sekarang sudah berubah. Dia mencintai Heru, Tya dan Ari
selayaknya ayah mencintai anaknya.
Cinta Lisa
pada Hendro ia kubur dalam-dalam, ia ganti dengan cinta pada anak-anaknya serta
Rama yang kini menjadi suaminya. Perjuangan yang ia lakukan dalam
mempertahankan rumah tangganya tak berakhir sia-sia. Dia mendapatkan keluarga
nya yang utuh dan bahagia. Setelah itu mereka pindah ke kampung Rama. Rama
pindah kantor dinas ke kota Rama, agar dapat lebih dekat dengan keluarga.
-
THE END -