Powered By Blogger

Kerusakan Lingkungan dan Kepedulian Masyarakat Terhadap Lingkungan


 Kerusakan Lingkungan serta Kepedulian Masyarakat terhadap Lingkungan. Terjadinya pemanasan global atau yang sering kita dengar dengan istilah Global Warming, merupakan menjadi masalah kerusakan lingkungan yang cukup serius di dunia.  Tidak bangsa, bagaimanapun besar atau kecil, kaya atau miskin, yang bisa menghindar dari dampak perubahan iklim ini. Pemanasan global terjadi karena perbuatan manusia itu sendiri, Illegal logging, polusi udara, dll. Di Indonesia sendiri, kasus-kasus seperti ini sudah tidak asing. Maraknya illegal logging, polusi udara yang mencemari setiap sudut kota, hingga masalah sampah.
Kasus illegal logging mengakibatkan terjadinya kerusakan hutan.  Laporan Forest Watch Indonesia (FWI) yang dirilis tahun 2011 mengenai Potret Keadaan Hutan Indonesia  2000-2009 menyebutkan bahwa dalam kurun waktu 60 tahun terakhir, tutupan hutan di Indonesia berkurang[ dari 162 juta ha menjadi hanya 88,17 juta ha pada tahun 2009. Atau setara dengan sekitar 46,3 persen dari luas total daratan Indonesia. Periode tahun 2000-2009, luas tutupan hutan Indonesia yang terdeforestasi adalah sebesar 15,15 juta ha, dan deforestasi terbesar terjadi di Kalimantan yaitu sekitar 5,5 juta ha (36,3 persen). Laju deforestasi pada periode tahun 2000-2009 adalah sebesar 1,5 juta ha per tahun, dengan laju deforestasi terbesar di Kalimantan yaitu sekitar 551 ribu ha per tahun. Pada tahun 2020 diperkirakan tutupan hutan di Jawa akan habis dan pada tahun 2030 tutupan hutan di Bali-Nusa Tenggara juga akan habis. Padahal, hutan Indonesia adalah paru-paru dunia. Setiap kerusakan yang terjadi pada hutan Indonesia akan mengakibatkan berkurangnya supply udara bagi dunia. Hutan Indonesia yang begitu kaya dengan keanekaragaman hayatinya tentu harus terus dijaga demi menyelamatkan biodiversity yang etrkandung di dalamnya. Dengan makin tingginya illegal logging akan berdampak pada terjadinya bencana seperti banjir, dll. (sumber: http://www.islamedia.web.id/2012/01/hermanto-pemerintah-harus-tindak-tegas.html)
Selain itu masalah illegal logging juga ada masalah polusi udara. Kerugian ekonomi dan dampak kesehatan akibat pencemaran udara dari sumber bergerak di kota-kota di Indonesia, di tahun 1994 World Bank studi memperkirakan biaya ekonomi akibat pencemaran udara di Jakarta mencapai  Rp. 500 milyar. Studi ini menghitung terjadi 1.200 kematian prematur,  32 juta masalah pernapasan, dan 464.000 kasus asthma. Sementara data Profil Kesehatan Jakarta tahun 2004 menunjukkan sekitar 46% penyakit masyarakat bersumber dari pencemaran udara antara lain gejala pernapasan 43%, iritasi mata 1,7%, dan asthma 1,4%, sementara infeksi saluran pernapasan dan masalah pernapasan lainnya selalu berada di jajaran paling atas. (sumber: http://www.menlh.go.id/langit-biru-mendorong-peningkatan-kualitas-udara-perkotaan-dari-pencemaran-udara/)
Selain itu masyarakat juga sudah tidak peduli lagi akan kebersihan lingkungan, ini terbukti dengan adanya genangan-genangan air di jalan-jalan utama perkotaan, hal ini bukan semata-mata karena curah hujan yang tingggi. Tetapi, juga karena sampah-sampah yang menyumbat saluran air di bawah trotoar jalan. Jadi kita dapat mengambil kesimpulan, bahwa tingkat kepedulian sebagian masyarakat sekarang ini masih kurang, adanya tingkat volume polusi udara yang besar dan maraknya illegall logging di Indonesia serta membuang sampah di sembarang tempat yang menambah masalah kebersihan lingkungan di muka bumi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar